Tuesday, November 24, 2015

kepribadian, nilai dan gaya hidup

A. KEPRIBADIAN
Kepribadian merupakan ciri watak seorang individu yang konsisten yang mendasari perilaku individu. Kepribadian sendiri meliputi kebiasaan, sikap, dan sifat lain yang kas dimiliki seseorang. Tapi kepribadian berkembang jika adanya hubungan dengan orang lain. Dasar pokok dari perilaku seseorang adalah faktor biologis dan psikologisnya. Kepribadian sendiri memiliki banyak segi dan salah satunya adalah self atau diri pribadi atau citra pribadi. Mungkin saja konsep diri aktual individu tersebut (bagaimana dia memandang dirinya) berbeda dengan konsep diri idealnya (bagaimana ia ingin memandang dirinya) dan konsep diri orang lain (bagaimana dia mengganggap orang lain memandang dirinya). Keputusan membeli dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahap daur hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup serta kepribadian dan konsep diri pembeli.

B. NILAI

Nilai (value) merupakan kata sifat yang selalu terkait dengan benda, barang, orang atau hal-hal tertentu yang menyertai kata tersebut. Nilai adalah sebuah konsep yang abstrak yang hanya bisa dipahami jika dikaitkan dengan benda, barang, orang atau hal-hal tertentu. Pengkaitan nilai dengan hal-hal tertentu itulah yang menjadikan benda, barang atau hal-hal tertentu dianggap memiliki makna atau manfaat. Benda purbakala dianggap bernilai karena berguna bagi generasi penerus untuk mengetahui sejarah masa lampau kita. Video tape recorder, meski secara teknis kondisinya masih baik, dianggap manfaatnya sudah hilang karena sudah susah mengoperasikannya mengingat kaset yang seharusnya menjadi komplemen video tape tersebut tetidak bisa lagi diperoleh di pasaran, semuanya tergantikan oleh VCD. Dengan demikian yang dimaksudkan dengan nilai adalah prinsip, tujuan, atau standar sosial yang dipertahankan oleh seseorang atau sekelompok orang (masyarakat) karena secara intrinsik mengandung makna.

C. GAYA HIDUP
Plummer (1983) gaya hidup adalah cara hidup individu yang di identifikasikan oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka (aktivitas), apa yang mereka anggap penting dalam hidupnya (ketertarikan) dan apa yang mereka pikirkan tentang dunia sekitarnya. Adler (dalam Hall & Lindzey, 1985) menyatakan bahwa gaya hidup adalah hal yang paling berpengaruh pada sikap dan perilaku seseorang dalam hubungannya dengan 3 hal utama dalam kehidupan yaitu pekerjaan, persahabatan, dan cinta sedangkan Sarwono (1989) menyatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi gaya hidup adalah konsep diri. Gaya hidup menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” yang berinteraksi dengan lingkungannya (Kottler dalam Sakinah,2002). Menurut Susanto (dalam Nugrahani,2003) gaya hidup adalah perpaduan antara kebutuhan ekspresi diri dan harapan kelompok terhadap seseorang dalam bertindak berdasarkan pada norma yang berlaku. Oleh karena itu banyak diketahui macam gaya hidup yang berkembang di masyarakat sekarang misalnya gaya hidup hedonis, gaya hidup metropolis, gaya hidup global dan lain sebagainya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi gaya hidup
Menurut pendapat Amstrong (dalam Nugraheni, 2003) gaya hidup seseorang dapat dilihat dari perilaku yang dilakukan oleh individu seperti kegiatan-kegiatan untuk mendapatkan atau mempergunakan barang-barang dan jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada penentuan kegiatan-kegiatan tersebut.Lebih lanjut Amstrong (dalam Nugraheni, 2003) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi gaya hidup seseorang ada 2 faktor yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu (internal) dan faktor yang berasal dari luar (eksternal). Faktor internal yaitu sikap, pengalaman, dan pengamatan, kepribadian, konsep diri, motif, dan persepsi (Nugraheni, 2003) dengan penjelasannya sebagai berikut :
a. Sikap
Sikap berarti suatu keadaan jiwa dan keadaan pikir yang dipersiapkan untuk memberikan tanggapan terhadap suatu objek yang diorganisasi melalui pengalaman dan mempengaruhi secara langsung pada perilaku. Keadaan jiwa tersebut sangat dipengaruhi oleh tradisi, kebiasaan, kebudayaan dan lingkungan sosialnya.
b.Pengalaman dan pengamatan
Pengalaman dapat mempengaruhi pengamatan sosial dalam tingkah laku, pengalaman dapat diperoleh dari semua tindakannya dimasa lalu dan dapat dipelajari, melalui belajar orang akan dapat memperoleh pengalaman. Hasil dari pengalaman sosial akan dapat membentuk pandangan terhadap suatu objek.
c.Kepribadian
Kepribadian adalah konfigurasi karakteristik individu dan cara berperilaku yang menentukan perbedaan perilaku dari setiap individu.
d.Konsep diri
Faktor lain yang menentukan kepribadian individu adalah konsep diri. Konsep diri sudah menjadi pendekatan yang dikenal amat luas untuk menggambarkan hubungan antara konsep diri konsumen dengan image merek. Bagaimana individu memandang dirinya akan mempengaruhi minat terhadap suatu objek. Konsep diri sebagai inti dari pola kepribadian akan menentukan perilaku individu dalam menghadapi permasalahan hidupnya, karena konsep diri merupakan frame of reference yang menjadi awal perilaku.
e. Motif
Perilaku individu muncul karena adanya motif kebutuhan untuk merasa aman dan kebutuhan terhadap prestise merupakan beberapa contoh tentang motif. Jika motif seseorang terhadap kebutuhan akan prestise itu besar maka akan membentuk gaya hidup yang cenderung mengarah kepada gaya hidup hedonis.
f. Persepsi
Persepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengatur, dan menginterpretasikan informasi untuk membentuk suatu gambar yang berarti mengenai dunia.
sumber : http://riantopurba.blogspot.com/2012/11/kepribadian-nilai-dan-gaya-hidup.html

SUMBER DAYA KONSUMEN DAN PENGETAHUAN

1. Kepribadian

  Kepribadian adalah keseluruhan sikap, ekspresi, perasaan, temparmen, ciri khas dan juga prilaku seseorang. Sikap perasaan ekspresi & tempramen tersebut akan terwujud dalam tindakan seseorang kalau di hadapkan kepada situasi tertentu. Setiap orang memiliki kecenderungan prilaku yang baku/berlaku terus menerus secara konsisten dalam menghadapai situasi yang sedang di hadapi, sehingga jadi ciri khas pribadinya.

Unsur-unsur dari kepribadian
Unsur-unsur kepribadian, diantaranya meliputi:

1. Pengetahuan

Pengetahuan yaitu merupakan suatu unsur yang mengisi akal dan juga alam jiwa orang yang sadar. Di dalam alam sekitar manusia mempunyai/terdapat berbagai macam hal-hal yang diterimanya lewat panca inderanya  yang masuk kedalam berbagi sel-sel pada bagian tertentu dari otaknya. Serta didalam otak itu semuanya diproses menjadi susunan-susunan yang dipancarkan oleh individu kealam sekitar, yang dikenal dengan sebutan “persepsi” yaitu: “seluruh proses akal manusia yang sadar”. Ada kalanya suatu persepsi dapat diproyeksikan kembali menjadi suatu penggambaran yang berfokus tentang lingkungan yang mengandung bagian-bagian.

Penggambaran yang terfokus dengan secara lebih intensif yang terjadi sebab pemusatan secara lebih intensif di dalam pandangan psikologi biasanya disebut sebagai “Pengamatan”. Penggambaran mengenai lingkungan dengan fokus kepada bagian-bagian yang paling menarik perhatianya seringkali diolah dengan sutu proses dalam akalnya yang menghubungkannya dengan berbagai macam penggambaran lain yang sejenisnya, sebelumnya pernah diterima & diproyeksikan oleh akalnya, dan lalu muncul kembali sebagai kenangan. Dan juga penggambaran yang baru dengan pengertian yang baru dalam istilah psikologi sering disebut “Apersepsi”. Penggabungan & membandingkan-bandingkan bagian dari suatu penggambaran dengan bagian-bagian dari berbagai penggambaran lain yang sejenis secara konsisten berdasarkan dengan asas-asas tertentu.
pengertian kepribadian

Apa itu kepribadian
Dengan proses-proses kemampuan untuk membentuk suatu penggambaran baru yang abstrak, yang dalam kenyataanya tak mirip dengan salah satu dari sekian macam-macam bahan konkret dari penggambaran yang baru. Demikian manusia dapat membuat suatu penggambaran mengenai tempat-tempat tertentu di muka bumi, padahal ia tidak pernah melihat ataupun mempersepsikan tempat-tempat itu. Penggambaran abstrak yang tadi dalam ilmu sosial sering disebut dengan “Konsep”. Cara-cara pengamatan yang menyebabkan bahwa penggambaran tentang lingkungan mungkin ada yang ditambah-mempersepsikan tempat-tempat itu. Penggambaran abstrak yang tadi dalam ilmu sosial sering disebut dengan “Konsep”. Cara-cara pengamatan yang menyebabkan bahwa penggambaran tentang lingkungan mungkin ada yang ditambah-tambah ataupun dibesar-besarkan, tapi ada pula yang dikurangi atau diperkecil pada bagian-bagian tertentu. Serta ada pula yang digabung dengan penggambaran-pengambaran yang lain sehingga menjadi penggambaran yang baru sama sekali, yang sebenarnya tak nyata. Dan penggambaran baru yang seringkali tak realistis dalam Psikologi sering disebut dengan “Fantasi”.

2. Perasaan

Selain pengetahuan, alam kesadaran manusia juga mengandung berbagai macam-macam perasaan. Sebaliknya, dapat juga digambarkan seorang individu yang melihat suatu hal yang buruk/mendengar suara yang tidak menyenangkan. Persepsi-persepsi tersebut dapat menimbulkan dalam alam kesadaranya perasaan negatif. Perasaan, disamping segala macam-macam pengetahuan agaknya juga mengisi alam kesadaran manusia setiap saat dalam hidupnya. Perasaan yaitu suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang karena pengetahuannya dinilai sebagai keadaan yang positif/negatif.

3. Dorongan Naluri

Kesadaran manusia mengandung berbagi perasaan-perasaan lain yang tak ditimbulkan karena diperanguhi dengan pengeathuannya, tapi karena memang sudah terkandung di dalam organismenya, khususnya di dalam gennya, sebagai naluri. Kemauan yang sudah meruapakan naluri sering disebut dengan “Dorongan”.  http://www.pengertianku.net/2014/06/pengertian-kepribadian-secara-umum.html

2.  NILAI-NILAI INDIVIDU

   Nilai (value) merupakan kata sifat yang selalu terkait dengan benda, barang, orang atau hal-hal tertentu yang menyertai kata tersebut. Nilai adalah sebuah konsep yang abstrak yang hanya bisa dipahami jika dikaitkan dengan benda, barang, orang atau hal-hal tertentu. Pengkaitan nilai dengan hal-hal tertentu itulah yang menjadikan benda, barang atau hal-hal tertentu dianggap memiliki makna atau manfaat. Benda purbakala dianggap bernilai karena berguna bagi generasi penerus untuk mengetahui sejarah masa lampau kita. Video tape recorder, meski secara teknis kondisinya masih baik, dianggap manfaatnya sudah hilang karena sudah susah mengoperasikannya mengingat kaset yang seharusnya menjadi komplemen video tape tersebut tetidak bisa lagi diperoleh di pasaran, semuanya tergantikan oleh VCD. Dengan demikian yang dimaksudkan dengan nilai adalah prinsip, tujuan, atau standar sosial yang dipertahankan oleh seseorang atau sekelompok orang (masyarakat) karena secara intrinsik mengandung makna. Definisi diatas bukanlah satu-satunya definisi nilai karena setiap disiplin ilmu yang berkepentingan terhadap konsep nilai memberikan definisi yang berbeda. Sebagai contoh, MiltonRokeach mengatakan bahwa nilai (values) adalah keyakinan abadi (enduring belief) yang dipilih oleh seseorang atau sekelompok orang sebagai dasar untuk melakukan suatu kegiatan tertentu (mode of conduct) atau sebagai tujuan akhir tindakannya (end state of existence).Dari pengertian ini Rokeach kemudian membedakan nilai menjadi dua yaitu Terminal valuesdan instrumental values. Sementara itu Robin Williams Jr. menjelaskan bahwa values bukan hanya berfungsi sebagai kriteria atau standar untuk melakukan tindakan tetapi  juga befungsi sebagai kriteria atau standar untuk melakukan penilaian, menentukan pilihan, bersikap, berargumentasi maupun menilai performance. Kedua definisi tsb menegaskan bahwa pilihan seseorang atau sekelompok orang atas beberapa pilihan lainnya yang didasarkan pada suatu kriteria tertentu akan menjadikan pilihan tersebut sebagai keyakinan abadi. Penjelasan diatas secara tidak langsung menegaskan bahwa nilai cenderung bersifat permanen. Artinya sekali seseorang telah menentukan pilihan terhadap satu nilai tertentu
  sesuatu yang dianggap benar, maka orang tersebut sulit mengubah pendiriannya. Kalaulah pendirian tersebut berubah maka perubahannya tidak terjadi dalam waktu pendek melainkan terjadi secara incremental. Hal ini sejalan dengan pendapat Hofstede yang mengatakan bahwa setiap individu telah memiliki mental program yang disebut individual mental programming. Kriteria untuk menentukan nilai biasanya didasarkan pada pertimbangan moralitas yakni hal-hal yang seharusnya (ought to) atau sesuatu yang baik (good).
  Nilai (value) dengan demikian merupakan sesuatu yang seharusnya (bersifat ideal) yang biasa disebut espouse values dan bukan merupakan sesuatu yang sesunggungnya (value in use).[1] Dalam batas-batas tertentu, norma prilaku juga sering dianggap sama dengan values dan menjadi pedoman untuk berprilaku. Konsep nilai seperti dikemukakan Rokeach dan William Jr. sering disebut sebagai personal atau individual values. Contoh nilai berkaitan dengan personal/individual values diantaranya adalah disiplin diri (self-discipline), pengendalian diri (self-control), kesalehan dan kebaikan hati seseorang. Sedangkan  jika nilai-nilai tersebut dikaitkan dengan pekerjaan, misalnya seperti dikemukakan Hofstede, maka akan diperoleh konsep nilai yang lain yakni nilai-nilai kerja (work related values). Contoh nilai-nilai kerja misalnya job involvement dan komitmen.  http://www.academia.edu/8440518/NILAI-NILAI_INDIVIDU

3. Konsep Gaya Hidup dan Pengukurannya

  Gaya hidup adalah bagaimana seseorang menjalankan apa yang menjadi konsep dirinya yang ditentukan oleh karakteristik individu yang terbangun dan terbentuk sejak lahir dan seiring dengan berlangsungnya interaksi sosial selama mereka menjalani siklus kehidupan.
  Psikografi adalah variabel-variabel yang digunakan untuk mengukur gaya hidup. Bahkan sering kali istilah psikografi dan gaya hidup digunakan secara bergantian. Beberapa variabel psikografi adalah sikap, nilai, aktivitas, minat, opini, dan demografi. Teori sosio-psikologis melihat dari variabel sosial yang merupakan determinan yang paling penting dalam pembentukan kepribadian. Teori faktor ciri, yang mengemukakan bahwa kepribadian individu terdiri dari atribut predisposisi yang pasti yang disebut ciri (trait).
  Konsep gaya hidup konsumen sedikit berbeda dari kepribadian. Gaya hidup terkait dengan bagaimana seseorang hidup, bagaimana menggunakan uangnya dan bagaimana mengalokasikan waktu mereka. Kepribadian menggambarkan konsumen lebih kepada   perspektif internal, yang memperlihatkan karakteristik pola berpikir, perasaan dan persepsi mereka terhadap sesuatu.

Ada 3 Faktor yang mempengaruhi Gaya Hidup Konsumen :
1. Kegiatan yaitu bagaimana konsumen          menghabiskan waktunya. 
2. Minat yaitu tingkat keinginan atau perhatian atas pilihan yang dimiliki konsumen
3. Pendapat atau pemikiran yaitu jawaban sebagai respon dari stimulus dimana semacam pertanyaan yang diajukan.


  Contoh nyata pada kehidupan sehari-hari :
  Di Amerika Serikat kelas sosial ini seperti yang diklasifikasikan oleh Coleman menjadi 7 kelas sosial masing-masing kelas Atas-Atas, Atas Bawah, Menengah Atas, kelas Menengah, kelas Pekerja, Bawah Atas, Bawah-bawah Sementara di Kota Jakarta, hasil penelitian Sosiologi UI yang tertuang dalam Rencana Umum Pembangunan Sosial Budaya DKI Jakarta 1994-1995, dapat distratifikasikan dalam lima strata, yaitu lapisan elite, lapisan menengah, lapisan peralihan, lapisan bawah, dan lapisan terendah.
  Dalam perilaku konsumen secara samar orang membedakan pengertian kelas sosial dengan pengertian status sosial. Jika kelas sosial mengacu kepada pendapatan atau daya beli, status sosial lebih mengarah pada prinsip-prinsip konsumsi yang berkaitan dengan gaya hidup.
  Pengukuran Ganda Perilaku Individu Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku individu terhadap pengambilan keputusan konsumen : sikap orang lain Faktor situasi tak terduga Konsumen mungkin membentuk kecenderungan pembelian berdasar pada pendapatan yang diharapkan, harga, dan manfaat produk yang diharapkan. https://magdalenasintauli.wordpress.com/2014/10/11/kepribadian-nilai-dan-gaya-hidup/
http://dinomuhidin83.blogspot.co.id/2014/11/tugas-6-pengukuran-perilaku-individu.html

4.  Pengukuran Ganda Perilaku Individu

Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku individu terhadap pengambilan keputusan konsumen :
1. sikap orang lain
2. Faktor situasi tak terduga
Konsumen mungkin membentuk kecenderungan pembelian berdasar pada pendapatan yang diharapkan, harga, dan manfaat produk yang diharapkan.

Ada 5 tahap proses pengambilan keputusan pembelian terdiri dari :
1.Pengenalan Kebutuhan
   Proses pembelian bermula dari pengenalan kebutuhan (need recognition)-pembelian mengenali permasalahan atau kebutuhan. Pembeli merasakan adanya perbedaan antara keadaan aktual dan sejumlah keadaan yang diinginkan.
2. Pencarian Informasi
    Konsumen yang tergerak mungkin mencari dan mungkin pula tidak mencari informasi tambahan. Jika dorongan konsumen kuat dan produk yang memenuhi kebutuhan berada dalam jangkauannya, ia cenderung akan membelinya.

3.Pengevaluasian Alternatif
   Cara konsumen memulai usaha mengevaluasi alternatif pembelian tergantung pada konsumen individual dan situasi pembelian tertentu. Dalam beberapa kasus, konsumen menggunakan kalkulasi yang cermat dan pikiran yang logis.

4.Keputusan Pembeli
   Tahap pengevaluasian, konsumen menyusun peringkat merek dan membentuk kecenderuangan (niat) pembelian. Secara umum, keputusan pembelian konsumen akan membeli merek yang paling disukai, tetapi ada dua faktor yang muncul diantara kecenderungan pembelian dan keputusan pembelian.

5.Perilaku Setelah Pembelian
   Pekerjaan pemasar tidak hanya berhenti pada saat produk dibeli. Setelah membeli produk, konsumen akan merasa puas atau tidak puas dan akan masuk ke perilaku setelah pembelian yang penting diperhatikan oleh pemasar.
Sumber : http://fuadramadan.wordpress.com/2013/11/15/perilaku-konsumen/
http://esty.staff.uns.ac.id/definisi-perilaku-konsumen/

SIKAP, MOTIVASI DAN KONSEP DIRI

  Sumber Daya Ekonomi adalah segala sumber daya yang dimiliki berupa barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia, baik itu yang berasal dari sumber daya alam (SDA) maupun dari sumber daya manusia (SDM) yang dapat memberikan manfaat atau keuntungan (benefit), serta dapat diolah sebagai modal dasar dalam pembangunan ekonomi.
  Sumber daya ekonomi merupakan salah satu bentuk dari sumber daya konsumen. Sumber daya Ekonomi terdiri dari:
1.Sumber Daya Alam (SDA)
Semua sumber / kekayaan yang berasal dari alam (Tanah, air, angin, cahaya matahari, mineral, dsb).
Contoh:  Sumber daya tanah dapat dimanfaatkan sebagai lahan perkebunan, lalu hasil perkebunan tersebut dijual sehingga menghasilkan keuntungan.
2.Sumber Daya Manusia (SDM)
Semua kegiatan manusia baik jasmani (fisik) maupun rohani yang bertujuan untuk kegiatan produksi.
Contoh: Petani, nelayan, buruh, karyawan, pegawai, dll.
3.Sumber Daya Kewirausahaan
Suatu  sikap, perilaku, semangat seseorang dalam menangani sebuah usaha atau kegiatan ekonomi, sehingga dapat menghasilkan keuntungan.
Contoh: Pengusaha kain, pengusaha tahu & tempe, pengusaha peternakan, dll.
4.Sumber Daya Modal
Sumber daya yang dibuat oleh manusia baik berupa uang maupun barang yang dapat digunakan dalam membantu proses kegiatan produksi.
Contoh: Uang, bahan baku, bahan bakar, mesin, bangunan / gedung untuk tempat produksi, dll.

   Sumber daya ekonomi mempengaruhi sumber daya konsumen, atau biasa dikenal dengan potensi ekonomi. Keadaan ekonomi konsumen sangat mempengaruhi konsumen tersebut dalam mengambil sebuah keputusan. Keputusan konsumen sehubungan dengan produk  sangat dipengaruhi oleh jumlah sumber daya ekonomi yang dimiliki pada saat ini maupun pada masa yang akan datang. Berikut ini adalah pembagian sumber daya ekonomi (pendapatan) konsumen, yaitu:
1.       Sumber daya ekonomi individu
2.       Sumber daya ekonomi keluarga
3.       Sumber daya ekonomi rumah tangga
Selain pendapatan, sumber daya ekonomi lainnya yaitu kekayaan (asset / nilai bersih) dan kredit. Kekayaan seseorang berkorelasi dengan pendapatan orang tersebut.  http://boetarboetarzz.blogspot.co.id/2012/11/sumber-daya-ekonomi.html

2. Sumber Daya Sementara
Waktu menjadi variabel yang semakin penting dalam memahami perilaku konsumen.
Karena konsumen mayoritas semakin mengalami kemiskinan akan waktu. Namun demikian     ada suatu bagian waktu yang dihabiskan untuk kegiatan yang sangat pribadi yaitu waktu senggang  Sumber daya kognitif Produk yang diklasifikasikan menurut sifat waktu konsumen disebut barang waktu (time goods).

a. Barang yang Menggunakan Waktu
Produk yang memerlukan pemakaian waktu dala mengkonsumsinya. Contoh: Menonton TV, Memancing, Golf, Tennis (waktu Senggang) Tidur, perawatan pribadi, pulang pergi (waktu wajib)
b. Barang Penghemat Waktu
Produk yang menghemat waktu memungkinkan konsumen meningkatkan waktu    leluasa mereka. Contoh: oven microwave, pemotong rumput, fast food.

https://murtihasanah.wordpress.com/2011/11/08/tugas-softskill-bab-6-sumber-daya-konsumen-dan-pengetahuan/

3. Sumber Daya Kognitif
Pengertian sumber daya kognitif adalah kemampuan untuk secara lebih tepat merepresentasikan dunia dan melakukan operasi logis dalam representasi konsep yang berdasar pada kenyataan. Teori ini membahas munculnya dan diperolehnya schemata—skema tentang bagaimana seseorang mempersepsi lingkungannya— dalam tahapan-tahapan perkembangan, saat seseorang memperoleh cara baru dalam merepresentasikan informasi secara mental. Teori ini digolongkan ke dalam konstruktivisme,

Periode sensorimotor
Menurut Piaget,bayi lahir dengan sejumlah refleks bawaan selain juga dorongan untuk mengeksplorasi dunianya. Skema awalnya dibentuk melalui diferensiasi refleks bawaan
tersebut. Periode sensorimotor adalah periode pertama dari empat periode. Piaget berpendapat bahwa tahapan ini menandai perkembangan kemampuan dan pemahaman spatial penting dalam enam sub-tahapan:

Sub-tahapan skema refleks, muncul saat lahir sampai usia enam minggu dan berhubungan terutama dengan refleks.
Sub-tahapan fase reaksi sirkular primer, dari usia enam minggu sampai empat bulan dan berhubungan terutama dengan munculnya kebiasaan-kebiasaan.
Sub-tahapan fase reaksi sirkular sekunder, muncul antara usia empat sampai sembilan bulan dan berhubungan terutama dengan koordinasi antara penglihatan dan pemaknaan.
Sub-tahapan koordinasi reaksi sirkular sekunder, muncul dari usia sembilan sampai duabelas bulan, saat berkembangnya kemampuan untuk melihat objek sebagai sesuatu yang permanen walau kelihatannya berbeda kalau dilihat dari sudut berbeda (permanensi objek).
Sub-tahapan fase reaksi sirkular tersier, muncul dalam usia dua belas sampai delapan belas bulan dan berhubungan terutama dengan penemuan cara-cara baru untuk mencapai tujuan Sub-tahapan awal representasi simbolik, berhubungan terutama dengan tahapan awal kreatifitas.
http://abduljabal18.blogspot.com/2009/12/sumber-daya-konsumen-dan  pengetahuan


4. Kandungan Pengetahuan
Pengetahuan konsumen akan mempengaruhi keputusan pembelian.
Pengetahuan konsumen adalah semua informasi yang dimiliki konsumen mengenai berbagai macam produk, serta pengetahuan lainnya yang terkait dan informasi yang berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen.
Pengetahuan Konsumen terbagi kedalam tiga macam :

1. Pengetahuan Produk

2. Pengetahuan Pembelian

3. Pengetahuan Pemakaian

Keterangan:
Pengetahuan Produk
Pengetahuan produk adalah kumpulan berbagai macam informasi mengenai produk. Pengetahuan ini meliputi kategori produk, merek, terminologi produk, atribut atau fitur produk, harga produkdan kepercayaan mengenai produk.
Jenis Pengetahuan Produk:

(1)   Pengetahuan tentang karakteristik atau atribut produk

(2)   Pengetahuan tentang manfaat produk

(3)   Pengetahuan tentang kepuasan yg diberikan produk kepada konsumen

2.      Pengetahuan Pembelian

Pengetahuan pembelian terdiri atas pengetahuan tentang toko, lokasi produk di dalam toko dan penempatan produk yang sebenarnya di dalam toko tersebut. Konsumen cenderung lebih senang mengunjungi toko yang sudah dikenalnya untuk berbelanja, karena telah mengetahui dimana letak produk di dalam toko tersebut.

Perilaku Membeli:
1.      Store Contact
Meliputi tindakan mencari outlet, pergi ke outlet dan memasuki outlet.
2.      Product Contact
Konsumen akan mencari lokasi produk, mengambil produk tersebut dan membawanya ke kasir.
3.      Transaction
Konsumen akan membayar produk tersebut dengan tunai, kartu kredit, kartu debet atau alat pembayaran lainnya.


3.      Pengetahuan Pemakaian
Suatu produk akan memberikan manfaat kepada konsumen jika produk tersebut telah digunakan atau dikonsumsi. Agar produk tersebut bisa memberikan manfaat yang maksimal dan kepuasan yang tinggi, maka konsumen harus bisa menggunakan atau mengkonsumsi produk tersebut dengan benar.Produsen berkewajiban untuk memberikan informasi yang cukup agar konsumen mengetahui cara pemakaian suatu produk. Pengetahuan pemakaian suatu produk adalah penting bagi konsumen.
http://abduljabal18.blogspot.com/2009/12/sumber-daya-konsumen-dan-pengetahuan.html




5. Organisasi Pengetahuan
Organisasi pengetahuan merupakan sesuatu untuk mengatur atau struktur organisasi untuk  mengelompokan sesuatu, organisasi di buat untuk memudahkan penggunaan dokumen atau pengetahuan itu sendiri atau juga bisa diartikan mendeskripsikan dokume, isi fitur ada tujuan dan membuat dokuneb-dokumen dan bagian yang dapat diakses oleh orang-orang mencari mereka atau pesan yang isinya meliputi pengetahuan.
setiap jenis organisasi dan metode penyusunan indeks, abstrak, katalogisasi, klasifikasi, manajemen arsip, kepustakaan dan penciptaan atau bibliografi database tekstual untuk pengambilan informasi atau juga bisa di artikan sebagai tentang kegiatan seperti mendokumenkan, pengindeksan dan klasifikasi yang dilakukan di perpustakaan, database, arsip dll kegiatan ini dilakukan oleh pustakawan, arsiparis, spesialis subyek dan sekaligus oleh algoritma komputer.
Terdapat pendekatan historis dan teoritis yang berbeda dan teori tentang pengelolaan pengetahuan, yang terkait dengan pandangan yang berbeda dari pengetahuan, kognisi, bahasa, dan organisasi sosial  layanan informasi perpustakaan profesional sering berkonsentrasi pada penerapan teknologi baru dan standar, dan tidak mungikin telah melihat pekerjaan mereka sebagai interpretasi yang melibatkan  makna analisis, itulah sebabnya klasifikasi perpustakaan telah dikritik karena kurangnya konten intelektual substantif.  (However Dr.Ch)
Pengetahuan dalam suatu organisasi dapat menjadikan organisasi tersebut memahami tujuan keberadaanya, diantara tujuan-tujuan tersebut yang terpenting adalah bagaimana organisasi memahami cara mencapai tujuannya, Organisasi-organisasi yang sukses adalah organisasi yang secara konsisten menciptakan pengetahuan baru dan menyebarkanya menyeluruh didalam organisasinya dan secara cepat mengadaptasinya kedalam teknologi dan produk serta layanan mereka.
Melihat perannya yang begitu penting bagi suatu organisasi, maka semua pengetahuan yang dimiliki oleh suatu organisasiharus dikelola dengan baik, sehingga pengetahuan tersebut dapat berperan optimal untuk organisasinya.

4 kategori personil dalam pengetahuan Organisasi
Mengategorikan orang2 dalam sebuah organisasi dalam 2 dimensi sesuai dgn tigkat profesional dan kemampuan organisasi:
1. Staff Pendukung: para staff pendukung membantu para ahli dan para manajer, mereka tdk memiliki kualifikasi khhusus.
2. Profesional: merupakan yang paling trampil/ahli, yang menjalankan pekerjaan dan mereka menyukai pemecahan masalah dan tidak menyukai rutinitas.
3. Manajer : kebalikan dr profesional , mereka mampu pegelolaan dan pengorganisasian,telah belajar untuk bekerja melalui orang lain, dan menyukai melakukannya.
4. Pemimpin : merupakan dimana orang2/yg lain ingin mengikuti, pemimpin ditunjuk oleh pengikutnya/bawahan,kepemimpinan melibatkan 2 tugas memutuskan kemana organisasi pergi dan membujuk orang lain untuk mengikuti.

 http://desynew.blogspot.co.id/2011/06/organisasi-pengetahuan.html

6.PENGUKURAN PENGETAHUAN

1.    Pengertian pengetahuan
       Pengetahuan adalah hasil ‘’tahu’’ dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yaitu indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia di peroleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2003).

2.    Tingkat pengetahuan
       Menurut Rogers, Pengetahuan yang di cakup dalam domain kognitif 6  tingkatan ( Notoatmodjo, 2003).
1)    Tahu (know)
Tahu di artikan sebagai mengikat suatu materi yang talah di pelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap situasi yang sangat spesifik dari seluruh bahan yang di pelajari atau rangsangan yang telah di terima. Oleh sebab itu, ini adalah merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.


2)    Memahami ( comprehention)
Memahami di artikan sebagai buatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat di menginterprestasikan secara benar. Orang yang telah paham harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap suatu objek yang dipelajari.
3)    Aplikasi (application)
 Aplikasi adalah kemampuan menggunakan materi yang telah di pelajari pada situasi dan kondisi nyata. Aplikasi dapat diartikan sebagai penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
4)    Analisis (analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen tetapi masih di dalam struktur organisasi tersebut dan  masih ada kaitannya satu sama lain.
5)    Sintesis (syntesis)
Menunjukkan pada suatu komponen untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Merupakan kemampuan menyusun, merencanakan, meringkaskan, menyesuaikan dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan yang ada.
6)    Evaluasi (evaluation)
Berkaitan dengan kemampuan melakukan justifikasiatau penelitian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian berdasarkan suatu criteria yang di tentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.

       Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior). Karena dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang di dasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dibanding perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Penelitian Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru, didalam diri seseorang tersebut terjadi proses yang berurutan, yakni :
1)    Awareness (kesadaran), terhadap stimulus.
2)    (Notoatmojdo, 2003). dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulasi objek.
3)    Interest (merasa tertarik) dimana individu mulai menaruh perhatian dan tertarik pada stimulus.
4)    Evaluation (menimbang-nimbang) individu akan mempertimbangkan baik buruknya tindakan terhadap stimulus tersebut bagi dirinya, hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.
5)    Trial, dimana individu mulai mencoba perilaku baru.
 http://www.carantrik.com/2012/06/pengukuran-pengetahuan.html


A. Sumber Daya Konsumen.
Sumber daya konsumen adalah segala sumber daya yang mempengaruhi konsumen untuk membeli barang atau jasa. Sumber daya konsumen ada 3 macam, yaitu :

    Sumber daya ekonomi adalah segala sesuatu sumber daya yang dimiliki baik yang tergolong sumber daya alam maupun potensi sumber daya manusia yang dapat memberikan manfaat.

    Sumber daya sementara adalah sumber daya yang bisa menghemat waktu, keinginan manusia ingin membeli barang dan jasa yang tujuananya menghemat waktu yang ada.

    Sumber daya kognitif adalah sumber daya perencanaan dan pengambilan keputusan seorang konsumen terhadap apa yang ingin di belinya.

Pengetahuan
Pengetahuan Konsumen adalah semua informasi yang dimiliki konsumen mengenai berbagai macam produk, serta pengetahuan lainnya yang terkait dan informasi yang berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen. Dalam hal ini pengetahuan konsumen amat diperlukan. Karena, hal ini dapat mempengaruhi keputusan konsumen dalam melakukan pembelian. Apa yang dibeli, berapa banyak yang dibeli, dimana membeli dan kapan membeli akan tergantung kepada pengetahuan. Pengetahuan Konsumen terbagi kedalam tiga macam, yaitu Pengetahuan Produk, Pengetahuan Pembelian, Pengetahuan Pemakaian.
a)      Pengetahuan Produk adalah kumpulan berbagai macam informasi mengenai produk. Pengetahuan ini meliputi kategori produk, merek terminologi produk atribut atau fitur, harga produk dan kepercayaan mengenai produk.  Jenis Pengetahuan Produk :
·                 Pengetahuan tentang karakteristik/atribut produk
Seorang Konsumen akan melihat suatu produk berdasarkan kepada karakteristik atau ciri atau atribut dari produk tersebut. Setiap konsumen mungkin memiliki kemampuan yang berbeda dalam menyebutkan karakteristik  atau atribut dari suatu produk. Hal ini disebabkan perbedaan pengetahuan yang dimilikinya. Pengetahuan mengenai atribut tersebut akan mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen. Pengetahuan yang lebih banyak akan memudahkan konsumen dalam memilih produk yang akan dibelinya.

·                 Pengetahuan Manfaat Produk
Seorang Konsumen mengkonsumsi gula rendah kalori  karena mengetahui manfaat produk tersebut bagi kesehatan tubuhnya. Manfaat yang dirasakan konsumen. Setelah mengkonsumsi gula rendah kalori yaitu dapat menghindari penyakit diabetes. Inilah yang disebut sebagai pengetahuan tentang manfaat produk.
b)      Pengetahuan Pembelian terdiri atas pengetahuan tentang toko, lokasi produk di dalam toko dan penempatan produk yang sebenarnya di dalam toko tersebut. Pengetahuan Konsumen cenderung lebih senang mengunjungi toko yang sudah dikenalnya untuk berbelanja, karena telah mengetahui dimana letak produk di dalam toko tersebut. Hal ini akan memudahkan konsumen untuk berbelanja atau melakukan pembelian. Hal ini akan memudahkan konsumen untuk berbelanja karena konsumen bisa menghemat waktu dalam mencari lokasi produk. Menurut Petter dan Olson (1999), perilaku membeli meliputi store contact, product contact, dan Transaction.
·         Store contact meliputi tindakan mencari outlet, pergi ke outlet dan memasuki outlet.
·         Product contact, konsumen akan mencari lokasi produk, mengambil produk tsb dan membawanya ke kasir
·         Transaction, konsumen akan membayar produk tersebut  dengan tunai, kartu kredit, kartu debet atau alat pembayaran lainnya.
c)      Pengetahuan Pemakaian yaitu suatu produk akan memberikan manfaat kepada konsumen jika produk tersebut  telah digunakan/ dikonsumsi. Agar produk tersebut bisa memberikan manfaat yang maksimal dan kepuasan yg tinggi, maka konsumen harus bisa menggunakan/ mengkonsumsi produk tersebut dengan benar. Produsen berkewajiban untuk memberikan informasi yang cukup agar konsumen mengetahui cara pemakaian suatu produk Pengetahuan pemakaian suatu produk adalah penting bagi konsumen.

Sumber Daya Konsumen Ekonomi
Uang adalah alat transaksi yang sangat diperlukan oleh konsumen untuk membeli produk. Keputusan Konsumen sehubungan dengan produk dan merek sangat  dipengaruhi oleh jumlah sumber daya ekonomi misalnya uang. Tanpa uang konsumen tidak bisa membeli apapun.  Pembelian sangat dipengaruhi oleh pendapatan konsumen sama halnya dengan, harapan konsumen mengenai pendapatan masa datang menjadi variabel penting dalam meramalkan perilaku konsumen. Potensi sumberdaya ekonomi atau lebih dikenal dengan potensi ekonomi pada dasarnya dapat diartikan sebagai sesuatu atau segala sesuatu sumberdaya yang dimiliki baik yang tergolong pada sumberdaya alam (natural resources/endowment factors) maupun potensi sumberdaya manusia yang dapat memberikan manfaat (benefit) serta dapat digunakan sebagai modal dasar pembangunan (ekonomi) wilayah tingkat ketergantungan terhadap sumberdaya secara structural harus bisa dialihkan pada sumberdaya alam lain. Misalnya, penggunaan energy sinar matahari, panas bumi, atau gelombang laut termasuk angin, akan dapat mengurangi ketergantungan manusia terhadap sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaharui.
Sumber Daya Sementara
·         Barang yang Menggunakan Waktu
Produk yang memerlukan pemakaian waktu dalam mengkonsumsinya. Contoh: menonton TV, memancing, golf, tennis (waktu Senggang) tidur, perawatan pribadi, pulang pergi (waktu wajib)
·         Barang Penghemat Waktu.
Produk yang menghemat waktu memungkinkan konsumen meningkatkan waktu leluasa mereka. Contoh: oven microwave, pemotong rumput, fast food.
Sumber Daya Kognitif
Sumberdaya Kognitif menggambarkan kapasitas mental yang tersedia untuk menjalankan berbagai kegiatan pengolahan informasi Alokasi Kapasitas Kognitif dikenal sebagai perhatian (attention). Perhatian terdiri dari dua dimensi:
·         Arahan (direction) menggambarkan fokus perhatian
·         Intensitas mengacu pada jumlah kapasitas yang difokuskan pada arahan tertentu. Karena kapasitas tersebut terbatas, orang harus selektif dalam apa yang mereka perhatikan dan berapa banyak perhatian dialokasikan selama pengolahan informasi.

Pengertian sumber daya kognitif adalah kemampuan untuk secara lebih tepat merepresentasikan dunia dan melakukan operasi logis dalam representasi konsep yang berdasar pada kenyataan. Teori ini membahas munculnya dan diperolehnya skema tentang bagaimana seseorang mempersepsikan lingkungannya dalam tahapan-tahapan perkembangan, saat seseorang memperoleh cara baru dalam merepresentasikan informasi secara mental. Teori ini digolongkan ke dalam konstruktivisme.