Thursday, October 16, 2014

Andai Aku Jadi Menteri Koperas


Jika saya ditanya “Andai kamu jadi menteri koperasi, apa yang akan kamu lakukan untuk koperasi Indonesia?” saya akan berusaha memajukan koperasi Indonesia dan mengembangkannya di setiap daerah karna masih banyak koperasi di daerah yang tidak beroperasi dengan lancar dan pertumbuhan koperasi di Indonesia tidak senantiasa semulus apa yang di harapkan dan di bayangkan. Banyak permasalahan dan kendala yang di hadapi dalam setiap perkembangannya. Untuk itu jika saya menjadi menteri koperasi, hal-hal yang akan saya lakukan untuk memajukan koperasi di Indonesia adalah sebagai berikut:
Dalam menghadapi kesulitan koperasi seperti akses permodalan, keterbatasan informasi dan pasar, minim manajeriar gagap teknologi, dll dapat diatasi dengan cara :
1.     Mengeluarkan kebijakan guna mendorong percepatan pemberdayaan koperasi secara terarah dan beratahap. Kebijakan tersebut meliputi aspek-aspek kelembagaan, permodalan, kemampuan teknologi, kualitas SDM, pemasaran, jaringan usaha, menciptakan iklim yang kondusif, dan bertahap dimulai skema hibah untuk peningkatan keterampilan usaha, dana bergulir, pinjaman lunak, modal ventura. Secara terarah program ini dapat menyentuh segala aspek yang bertujuan dalam jangka pendek maupun jangaka panjang.
2.     Memberikan bantuan modal kerja bagi koperasi primer khususnya KUD. Dimana bantuan tersebut harus selektif, dimonitoring dan evaluasi
3.     Memberikan bantuan manajemen kepada koperasi primer dan KUD baik manajer KUD atau pelatihan-pelatihan yang berkesinambungan.
4.     Mensinergikan program-program pembangunan dengan pemberdayaan koperasi. Sebagai contoh, program pembangunan lumbung pangan oleh kementerian Pertanian, juga bantuan pengadaan penggilingan padi (RMU), bantuan alat pengering padi dan juga, bantuan hand tracktor, pembangkit listrik, pengelolaan dana PUAP
5.     Memberikan peranan yang lebih besar pada dinas koperasi untuk pengembangan koperasi.
6.     Modifikasi produksi dengan memodifikasi produk-produk yang ada di koperasi, saya yakin akan meningkatkan selera masyarakat sehingga tertarik untuk mengkonsumsi produk dari koperasi.
 Langkah pertama yang akan saya lakukan sebagai Menteri Koperasi adalah sosialisasi dan edukasi mengenai tujuan koperasi itu sendiri. Saya akan membuka kesadaran masyarakat tentang peran kopersi sebagai lembaga yang dapat menjadi wadah pengembangan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Bukan hanya masyarakat kecil dan menengah saja yang perlu kita edukasi, tetapi juga masyarakat menengah ke atas termasuk pengusaha besar untuk bekerja sama dalam pengembangan dan membangkitkan kembali gerakan koperasi di Indonesia. Perlu adanya kerjasama banyak pihak disini. Bukan hanya tanggung jawab Pemerintah dalam menggerakkan geliat koperasi yang dulu sempat bergairah di jaman reformasi. Pemerintah tanpa masyarakat bukanlah apa-apa. Begitu juga sebaliknya. Disinilah peran kedua belah pihak sebagai pelaku dan sebagai pengontrol harus saling mendukung dan sejalan.
 Setelah sosialiasi dan edukasi, saya dapat mengambil kesimpulan apa yang dibutuhkan masyarakat dan keinginan masyarakat serta bagaimana keadaan ekonomi yang sedang terjadi. Dengan berbekal pengetahuan itu, saya akan menyusun kebijakan sesuai kebutuhan masyarakat. Jangan terlalu memberatkan masyarakat dalam membentuk koperasi atau mengelola koperasi dengan birokrasi yang berbelit-belit atau memberatkan. Kementrian koperasi hendaknya menjadi pelindung atau sebagai bapak dalam melindungi anak-anaknya. Maka perlu adanya kontrol secara rutin mengenai perkembangan dan bagaimana pergerakan yang terjadi dalam periode tertentu.
Dan setiap koperasi perlu dapat apresiasi dalam bentuk seperti ini sangat efektif menstimulasi masyarakat untuk berlomba-lomba menjadi yang terbaik. Dan sekarang, sangat banyak generasi muda yang berhasil membuka usaha secara mandiri dan menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya. Kesadaran untuk berwirausaha sudah menyentuh sebagian masyarakat dan ini sangat berperan dalam mengurangi pengangguran karena unit-unit usaha yang dibangun mampu menyerap tenaga kerja.
Hal yang perlu diperhatikan lagi adalah menggerakkan kembali koperasi di pedesaan yang sempat berada di puncak kejayaan. Dimana masyarakat pedesaan bisa merasakan manfaat adanya koperasi. Masyarakat pedesaan yang mayoritas bermatapencaharian di sektor pertanian, perkebunan, ataupun peternakan, bisa menjual hasil produksinya ke KUD (Koperasi Unit Desa). Yang sangat disayangkan saat ini KUD yang berada di pedesaan tidak lagi sebanyak dulu. Padahal KUD sangat bermanfaat bagi masyarakat di desa dan harga komoditas yang diperdagangkanpun cukup stabil.
Menjadi Menteri Koperasi maka sesungguhnya adalah menjadi pelayan bagi masyarakat. Maka saya akan berusaha memberikan pelayanan publik yang baik. Dalam melayani masyarakat, Pemerintah dituntut untuk cepat dan tepat serta tanggap terhadap permasalahan yang terjadi di masyarakat. Dengan begitu, akan ada komunikasi yang baik antara Pemerintah dan masyarakat sebagai pelaku ekonomi. Kebijakan yang tidak sesuai dengan perkembangan ekonomi bisa secepatnya dipelajari dan dicari solusinya. Sehingga adanya keterbukaan yang guna  menciptakan iklim usaha yang sehat dan kondusif.
Mengembangkan jaringan kerja koperasi dapat memeperkuat kemampuan dalam berbisnis, sekaligus meningkatkan kualitas dan kuantitas misi sosial. Salah satu contohnya ialah dalam program penyaluran kredit usaha baik untuk petani, pedagang kecil atau industri seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) jangkauannya diperluas yang sudah dijalankan oleh Kementrian Koperasi saat ini. Dalam menghadapi persaingan, koperasi harus melakukan strategi-strategi yang umum dilakukan oleh perusahaan-perusahaan modern (non-koperasi) seperti penggabungan dua atau lebih koperasi, akuisisi, atau kerjasama, tidak hanya antar koperasi tetapi juga dengan perusahaan-perusahaan non-koperasi; diversifikasi produksi, spesialisasi, penerapan teknologi informasi, terutama untuk manajemen operasi dan komunikasi elektronik dengan pembeli dan pemasok. Dalam hal ini Pemerintah bisa memfasilitaskan upaya-upaya tersebut.
Program-program diatas merupakan program yang efektif dalam kemajuan Koperasi di Indonesia. Bisa kita lihat saat ini sudah ada program One Village – One Product. Ini adalah program spesialisasi produk untuk meningkatkan kualitas suatu produk. Sebuah desa hanya berkonsentrasi untuk memproduksi satu jenis produk dengan harapan kualitas produk yang dihasilkan berkualitas tinggi. Ini akan meningkatkan harga jual produk tersebut dan meningkatkan penghasilan petani. Tanah Indonesia memiliki potensi luar biasa dalam pertanian, perkebunan ataupun peternakan. Begitu juga dengan produk lain seperti handycraft. Hal ini dapat meningkatkan ekspor produk-produk Indonesia di pasar internasional.

Semoga koperasi di Indonesia bisa menjadi lebih baik dan semua orang bisa berpatisipasi dalam koperasi dan bermanfaat buat masyarakat dan memajukan perekonomian Indonesia.

No comments:

Post a Comment