Jika saya ditanya “Andai kamu jadi menteri
koperasi, apa yang akan kamu lakukan untuk koperasi Indonesia?” saya akan
berusaha memajukan koperasi Indonesia dan mengembangkannya di setiap daerah
karna masih banyak koperasi di daerah yang tidak beroperasi dengan lancar dan
pertumbuhan koperasi di Indonesia tidak senantiasa semulus apa yang di harapkan
dan di bayangkan. Banyak permasalahan dan kendala yang di hadapi dalam setiap
perkembangannya. Untuk itu jika saya menjadi menteri koperasi, hal-hal yang
akan saya lakukan untuk memajukan koperasi di Indonesia adalah sebagai berikut:
Dalam menghadapi kesulitan koperasi seperti
akses permodalan, keterbatasan informasi dan pasar, minim manajeriar gagap
teknologi, dll dapat diatasi dengan cara :
1.
Mengeluarkan
kebijakan guna mendorong percepatan pemberdayaan koperasi secara terarah dan
beratahap. Kebijakan tersebut meliputi aspek-aspek kelembagaan, permodalan,
kemampuan teknologi, kualitas SDM, pemasaran, jaringan usaha, menciptakan iklim
yang kondusif, dan bertahap dimulai skema hibah untuk peningkatan keterampilan
usaha, dana bergulir, pinjaman lunak, modal ventura. Secara terarah program ini
dapat menyentuh segala aspek yang bertujuan dalam jangka pendek maupun jangaka
panjang.
2.
Memberikan
bantuan modal kerja bagi koperasi primer khususnya KUD. Dimana bantuan tersebut
harus selektif, dimonitoring dan evaluasi
3.
Memberikan
bantuan manajemen kepada koperasi primer dan KUD baik manajer KUD atau
pelatihan-pelatihan yang berkesinambungan.
4.
Mensinergikan
program-program pembangunan dengan pemberdayaan koperasi. Sebagai contoh,
program pembangunan lumbung pangan oleh kementerian Pertanian, juga bantuan
pengadaan penggilingan padi (RMU), bantuan alat pengering padi dan juga,
bantuan hand tracktor, pembangkit listrik, pengelolaan dana PUAP
5.
Memberikan
peranan yang lebih besar pada dinas koperasi untuk pengembangan koperasi.
6.
Modifikasi
produksi dengan memodifikasi produk-produk yang ada di koperasi, saya yakin
akan meningkatkan selera masyarakat sehingga tertarik untuk mengkonsumsi produk
dari koperasi.
Langkah pertama yang akan saya
lakukan sebagai Menteri Koperasi adalah sosialisasi dan edukasi mengenai tujuan
koperasi itu sendiri. Saya akan membuka kesadaran masyarakat tentang peran
kopersi sebagai lembaga yang dapat menjadi wadah pengembangan kesejahteraan
ekonomi masyarakat. Bukan hanya masyarakat kecil dan menengah saja yang perlu
kita edukasi, tetapi juga masyarakat menengah ke atas termasuk pengusaha besar
untuk bekerja sama dalam pengembangan dan membangkitkan kembali gerakan
koperasi di Indonesia. Perlu adanya kerjasama banyak pihak disini. Bukan hanya
tanggung jawab Pemerintah dalam menggerakkan geliat koperasi yang dulu sempat
bergairah di jaman reformasi. Pemerintah tanpa masyarakat bukanlah apa-apa.
Begitu juga sebaliknya. Disinilah peran kedua belah pihak sebagai pelaku dan
sebagai pengontrol harus saling mendukung dan sejalan.
Setelah
sosialiasi dan edukasi, saya dapat mengambil kesimpulan apa yang dibutuhkan
masyarakat dan keinginan masyarakat serta bagaimana keadaan ekonomi yang sedang
terjadi. Dengan berbekal pengetahuan itu, saya akan menyusun kebijakan sesuai
kebutuhan masyarakat. Jangan terlalu memberatkan masyarakat dalam membentuk
koperasi atau mengelola koperasi dengan birokrasi yang berbelit-belit atau
memberatkan. Kementrian koperasi hendaknya menjadi pelindung atau sebagai bapak
dalam melindungi anak-anaknya. Maka perlu adanya kontrol secara rutin mengenai
perkembangan dan bagaimana pergerakan yang terjadi dalam periode tertentu.
Dan setiap koperasi perlu dapat
apresiasi dalam bentuk seperti ini sangat efektif menstimulasi masyarakat untuk
berlomba-lomba menjadi yang terbaik. Dan sekarang, sangat banyak generasi muda
yang berhasil membuka usaha secara mandiri dan menjadi inspirasi bagi generasi
muda lainnya. Kesadaran untuk berwirausaha sudah menyentuh sebagian masyarakat
dan ini sangat berperan dalam mengurangi pengangguran karena unit-unit usaha
yang dibangun mampu menyerap tenaga kerja.
Hal yang perlu diperhatikan lagi adalah
menggerakkan kembali koperasi di pedesaan yang sempat berada di puncak
kejayaan. Dimana masyarakat pedesaan bisa merasakan manfaat adanya koperasi.
Masyarakat pedesaan yang mayoritas bermatapencaharian di sektor pertanian,
perkebunan, ataupun peternakan, bisa menjual hasil produksinya ke KUD (Koperasi
Unit Desa). Yang sangat disayangkan saat ini KUD yang berada di pedesaan tidak
lagi sebanyak dulu. Padahal KUD sangat bermanfaat bagi masyarakat di desa dan
harga komoditas yang diperdagangkanpun cukup stabil.
Menjadi Menteri Koperasi maka
sesungguhnya adalah menjadi pelayan bagi masyarakat. Maka saya akan berusaha
memberikan pelayanan publik yang baik. Dalam melayani masyarakat, Pemerintah
dituntut untuk cepat dan tepat serta tanggap terhadap permasalahan yang terjadi
di masyarakat. Dengan begitu, akan ada komunikasi yang baik antara Pemerintah
dan masyarakat sebagai pelaku ekonomi. Kebijakan yang tidak sesuai dengan
perkembangan ekonomi bisa secepatnya dipelajari dan dicari solusinya. Sehingga
adanya keterbukaan yang guna menciptakan iklim usaha yang sehat dan
kondusif.
Mengembangkan jaringan kerja koperasi
dapat memeperkuat kemampuan dalam berbisnis, sekaligus meningkatkan kualitas
dan kuantitas misi sosial. Salah satu contohnya ialah dalam program penyaluran
kredit usaha baik untuk petani, pedagang kecil atau industri seperti Kredit Usaha
Rakyat (KUR) jangkauannya diperluas yang sudah dijalankan oleh Kementrian
Koperasi saat ini. Dalam menghadapi persaingan, koperasi harus melakukan
strategi-strategi yang umum dilakukan oleh perusahaan-perusahaan modern
(non-koperasi) seperti penggabungan dua atau lebih koperasi, akuisisi, atau
kerjasama, tidak hanya antar koperasi tetapi juga dengan perusahaan-perusahaan
non-koperasi; diversifikasi produksi, spesialisasi, penerapan teknologi
informasi, terutama untuk manajemen operasi dan komunikasi elektronik dengan
pembeli dan pemasok. Dalam hal ini Pemerintah bisa memfasilitaskan upaya-upaya
tersebut.
Program-program diatas merupakan
program yang efektif dalam kemajuan Koperasi di Indonesia. Bisa kita lihat saat
ini sudah ada program One Village – One Product. Ini adalah program
spesialisasi produk untuk meningkatkan kualitas suatu produk. Sebuah desa hanya
berkonsentrasi untuk memproduksi satu jenis produk dengan harapan kualitas
produk yang dihasilkan berkualitas tinggi. Ini akan meningkatkan harga jual
produk tersebut dan meningkatkan penghasilan petani. Tanah Indonesia memiliki
potensi luar biasa dalam pertanian, perkebunan ataupun peternakan. Begitu juga
dengan produk lain seperti handycraft. Hal ini dapat meningkatkan ekspor
produk-produk Indonesia di pasar internasional.
Semoga koperasi di Indonesia bisa
menjadi lebih baik dan semua orang bisa berpatisipasi dalam koperasi dan
bermanfaat buat masyarakat dan memajukan perekonomian Indonesia.
No comments:
Post a Comment